Jenis
Air
Air, dalam hal ini adalah semua air yang terdapat di atas,
maupun di bawah permukaan tanah. Air dalam pengertian ini termasuk air
permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang dimanfaatkan di darat.
Jumlah air di bumi relatif tetap, yakni sebesar kurang lebih 1,4 miliar km3
atau hampir 97,5% air di dunia dalam keadaaan asin. Bila dianggap
permukaan bumi ini seragam (tanpa lembah dan gunung), maka jumlah air sebesar
itu akan menutup rata seluruh permukaan bumi sedalam 2,6 km. Air dalam jumlah sebesar itu, hanya 2,5% air di dunia
yang bersifat tawar, sekitar 1,7% tersimpan dalam bentuk es, terutama sekali di
daerah kutub, sedangkan 0,1% berada di atmosfer sebagai uap air. Dari seluruh air tawar di bumi, sekitar dua
pertiga berwujud es di kutub. Sementara sebagian besar dari sepertiga sisa air tawar
berupa air tanah yang berada pada kedalaman 200 – 600 m di bawah permukaan
tanah.
Dari seluruh air
tawar, hanya 0,006% yang mengalir di permukaan bumi, sementara kandungan air
tawar dalam tubuh makhluk hidup seluruhnya
hanya sebesar 0,003% yakni sekitar setengah dari jumlah air tawar di danau,
sungai dan rawa-rawa di bumi kita. Jumlah tersebut relatif kecil jika
dibandingkan dengan seluruh jumlah air di dunia.
Kendati secara
harfiah dunia tidak kehabisan air, di berbagai tempat dan sebagian besar
proporsi penduduk dunia. Sekitar 700 juta penduduk di 43 negara hidup di bawah
ambang batas kebutuhan air minimum yaitu 1,700 meter kubik per orang per tahun.
Dalam 20 tahun, 3 milyar penduduk dunia akan hidup di bawah ambang batas
tersebut.
Meningkatnya
kebutuhan air akibat perluasan kota, industri, pertanian, serta tuntutan akan
energi semakin menyulitkan kondisi masyarakat miskin sudah rentan terhadap ketersediaan
makanan dan mata pencarian. Disekitar kita dapat ditemui air dari sungai yang
besar, sering melimpah pada musim hujan namun kenyataan dalam kehidupan
masyarakat dinyatakan kekurangan air. Keadaan demikian berarti tidak semua
jenis air yang dibutuhkan oleh manusia, manusia membutuhkan air bersih untuk
kebutuhan rumah tangga terutama untuk minum, memasak, mandi dan kegiatan rumah
tangga lainnya.
Air bersih secara
fisik dapat dikenali bersifat tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
Bila disyaratkan lebih rinci air bersih seharusnya juga harus memenuhi kriteria
air parameter kimiawi dan biologis.
Sebaliknya air
yang tidak mempunyai sifat salah satu parameter fisika sudah dikategorikan air
kotor, tentunya dimungkinkan tidak memenuhi kriteria parameter kimiawi maupun
biologis. Air yang berwarna dapat disebabkan banyak faktor, seperti:
terlarutnya butiran tanah permukaan atau debu, adanya proses alam pelapukan
bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada sumber air yang menggenang, atau
masuknya bahan-bahan kimia sehingga mengubah warna air. Air berbau menunjukkan
adanya bahan-bahan lain yang larut dalam air, misal bahan organik membusuk
mengeluarkan gas ammonia sehingga berbau sengak, air yang tercampur bahan
organik, darah, sisa cucian daging atau ikan akan menghasilkan bau air anyir.
Air murni tidak berasa, bila dalam air terlarut bahan-bahan kimia lain bisa
menjadi pahit atau masam sehingga air tersebut tidak layak digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari.
Sumber penyebab
air kotor bisa karena kejadian alam, air hujan yang membawa kotoran, banjir
yang membawa lumpur. Air kotor alam sifatnya sesaat tetapi bisa pada wilayah
yang sangat luas. Air kotor yang berasal dari kegiatan manusia banyak kita
jumpai baik domestik yaitu limbah rumah tangga dan pertanian serta limbah
industri yang sifatnya terus menerus, sehingga terkumpul di sungai menjadi air
kotor sulit dikendalikan.
Hidrosfer dan Siklus Hidrologi
Hidrosfer adalah lapisan
air yang menyelimuti permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere
yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara. Air merupakan salah satu sumber daya secara
alamiah dapat diperbaharui (renewable),
bukan berarti air yang habis dapat dibuat air baru tetapi dapat
diperbarui dalam kualitas dan adanya perubahan wujud serta dapat mengalami
perpindahan. Air mempunyai daya
regerenasi dalam suatu sirkulasi yang disebut siklus air. Ilmu yang mempelajari
tentang hidrosfer disebut hidrologi.
Siklus Hidrologi
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi (Gambar 4.1). Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci
proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air
berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju,
hujan batu, hujan es dan salju (sleet),
hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan
menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau
langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi
terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
·
Evaporasi/transpirasi
- Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan
menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian
akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik
air yang selanjutnya akan turun (precipitation)
dalam bentuk hujan, salju, es.
·
Presipitasi
merupakan proses pengendapan air di awan dalam bentuk embun selanjutnya jatuh
dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk yang berbeda, bisa berupa hujan,
hujan es batu (hail), atau salju
·
Infiltrasi/Perkolasi
ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori
tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler
atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan
tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
·
Air Permukaan -
Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin
landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin
besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban.
Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa
seluruh air permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan,
baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air
bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke
laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen
siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air
di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan
tempatnya.
Pencemaran
Air
Air merupakan sumber yang penting bagi kehidupan manusia.
Tanpa air dunia akan menjadi sebuah planet yang tidak bernyawa. 3/4 bagian bumi
diliputi oleh air dan lebih 2/3 dari pada berat badan manusia adalah air. Pada
umumnya seorang manusia menggunakan 1.000 liter air setahun sebagai minuman. Di
bumi cukup melimpah air tetapi sering kita menyaksikan atau mendengar banyak
penduduk kekurangan air karena banyak sumber air yang mengalami penurunan
kualitas sehingga tidak layak dikonsumsi, sering kita mendengar karena terjadi
pencemaran air.
Pencemaran air
adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun
fenomena
alam seperti gunung berapi, badai,
gempa bumi,
dll. juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini
tidak dianggap sebagai pencemaran.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air. Pencemaran air adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain
ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan
memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
·
Sampah organik
seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
·
Industri membuang
berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan
padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan
oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam
air.
Air dikatakan
tercemar bilamana terjadi perubahan komposisi atau kondisi yang diakibatkan
oleh adanya kegiatan atau hasil kegiatan manusia sehingga secara langsung
maupun tidak langsung air menjadi tidak layak atau kurang layak untuk semua
fungsi atau tujuan pemanfaatan sebagaimana kewajaran air yang dalam keadaan
alami.
Indikator air
telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui :
Ø adanya perubahan suhu air,
Ø perubahan pH,
Ø perubahan warna, bau dan rasa,
Ø timbulnya endapan, koloidal, bahan pelarut,
Ø adanya mikroorganisme, dan
Ø meningkatnya radioaktivitas air lingkungan.
Dampak Pencemaran Air
Kemampuan manusia untuk mengubah atau memoditifikasi kualitas lingkungannya
tergantung sekali pada taraf sosial budayanya. Masyarakat yang masih primitif
hanya mampu membuka hutan secukupnya untuk memberi perlindungan pada
masyarakat. Sebaliknya, masyarakat yang sudah maju sosial budayanya dapat
mengubah lingkungan hidup sampai taraf yang irreversible.
Prilaku masyarakat ini menentukan gaya hidup tersendiri yang akan menciptakan
lingkungan yang sesuai dengan yang diinginkannya mengakibatkan timbulnya
penyakit juga sesuai dengan prilakunya tadi. Dengan demikian eratlah hubungan antara kesehatan dengan
sumberdaya sosial ekonomi. WHO menyatakan “Kesehatan adalah suatu keadaan sehat
yang utuh secara fisik, mental dan sosial serta bukan hanya merupakan bebas
dari penyakit”.
Dalam Undang Undang No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan. Dalam
Bab 1, Pasal 2 dinyatakan bahwa “Kesehatan adalah meliputi kesehatan badan
(somatik), rohani (jiwa) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari
penyakit, cacat dan kelemahan”. Definisi ini
memberi arti yang sangat luas pada kata kesehatan.
Masyarakat adalah terdiri dari individu-individu manusia yang merupakan
makhluk biologis dan makhluk sosial di dalam suatu lingkungan hidup (biosfir).
Sehingga untuk memahami masyarakat perlu mempelajari kehidupan biologis bentuk
interaksi sosial dan lingkungan hidup.
Dengan
demikian permasalahan kesehatan masyarakat merupakan hal yang kompleks dan
usaha pemecahan masalah kesehatan masyarakat merupakan upaya menghilangkan
penyebab-penyebab secara rasional, sistematis dan berkelanjutan. Menurut paradigma Blum tentang kesehatan dari lima faktor
lingkungan mempunyai pengaruh dominan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi
status kesehatan seseorang itu dapat berasal dari lingkungan pemukiman,
lingkungan sosial, linkungan rekreasi, dan lingkungan kerja.
Pengaruh air terhadap
kesehatan dapat menyebabkan penyakit menular dan tidak menular. Perkembangan
epidemiologi menggambarkan secara spesifik peran lingkungan dalam terjadinya
penyakit dan wabah. Lingkungan berpengaruh pada terjadinya penyakit-penyakit
umpama penyakit malaria karena udara jelek dan tinggal di sekitar rawa-rawa.
Orang beranggapan bahwa penyakit malaria terjadi karena tinggal pada rawa-rawa
padahal nyamuk yang bersarang di rawa menyebabkan penyakit malaria. Dipandang
dari segi lingkungan kesehatan, penyakit terjadi karena interaksi antara
manusia dan lingkungan.
Air yang telah
tercemar dapat mengakibatkan kerugian terhadap manusia juga ekosistem yang ada
didalam air. Kerugian yang
disebabkan oleh pencemaran air dapat berupa :
Ø Air tidak dapat digunakan lagi untuk
keperluan rumah tangga, hal ini diakibatkan oleh air sudah tercemar sehingga
tidak bisa digunakan lagi apalagi air ini banyak manfaatnya seperti untuk
diminum, mandi, memasak mencuci dan lain-lain.
Ø Air tidak dapat digunakan untuk keperluan
industri, contoh air yang terkena minyak tidak dapat digunakan lagi sebagai
solven atau sebagai air dalam proses industri kimia.
Ø Air tidak dapat digunakan untuk keperluan
pertanian, seperti untuk irigasi, pengairan sawah dan kolam perikanan. Apabila
air sudah tercemar oleh senyawaan organik dapat mengakibatkan perubahan drastis
pada PH air. Air yang bersifat terlalu asam atau basa akan mematikan
tanaman dan hewan air, selain itu air yang tercemar oleh limbah B3 menyebabkan
banyak ikan mati dan pada manusia timbul penyakit kulit (rasa gatal).
Rangkuman
|
A.
Kasus/Permasalahan
1.
Sebutkan sumber-sumber air yang
terdapat di sekitarmu!
0 comments:
Post a Comment