Monday, February 24, 2014

E N E R G I



Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.  Ketika kita berjalan, kita memerlukan energi untuk mengerakkan kaki kita dan menopang tubuh kita. Ketika kita berlari, kita memerlukan energi lebih banyak untuk menggerakkan kaki kita lebih cepat dan menopang tubuh kita. Ketika kita bermain sepak bola, kita memerlukan energi lebih banyak lagi untuk berlari dan menendang bola. Ketika kita bermain bola basket, kita perlu energi lebih banyak lagi. Makin keras aktivitas kita, makin banyak energi yang kita perlukan.
Ketika kita berpuasa, kita tidak mampu bermain lebih keras daripada saat tidak berpuasa. Saat kita berpuasa, kita akan cepat lemas melakukan aktivitas. Pada saat berpuasa, energi kita sedikit karena kita tidak makan. Makanan adalah sumber energi bagi tubuh kita.
Sebuah sepeda motor perlu bensin untuk menghidupi mesinnya. Bensin tersebut dibakar di dalam mesin untuk dapat menggerakkan toraknya. Gerakan torak tersebut selanjutnya diubah menjadi putaran roda belakang untuk melaju. Ketika kawat gas ditarik, putaran mesin semakin cepat. Sepeda motor dapat melaju lebih cepat pula. Saat itu pula diperlukan lebih banyak bensin.
Sepeda motor pada umumnya tidak mampu mengangkut segerobak pasir. Kendaaraan yang dirancang untuk mengangkut pasir adalah truk. Truk memiliki mesin yang lebih besar. Truk biasanya menggunakan bahan bakar solar. Ruang tempat membakar solar pada mesin truk jauh lebih besar dari pada ruang tempat membakar bensin pada mesin sepeda motor. Akibatnya gaya angkut truk lebih besar daripada sepeda motor. Truk lebih mampu melakukan kerja dibanding sepeda motor. Atau dengan kata lain energi truk lebih besar daripada energi sepeda motor. Jadi energi adalah kapasitas atau kemampuan untuk melakukan usaha.

Sumber-sumber Energi
Manusia perlu makan untuk dapat melakukan aktivitas. Tanpa makan, tubuh kita akan lemah. Makanan adalah sumber energi bagi manusia. Di dalam pencernaan kita, sari-sari makanan diangkut oleh darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, makanan dibakar sehingga kita memiliki energi.
Pada mesin sepeda motor, energi didapat dari pembakaran bensin di ruang bakar mesin. Tanpa bensin sepeda motor tidak dapat hidup. Jadi bensin adalah sumber energi bagi sepeda motor.

Macam-macam bentuk energi:
1.    Energi Panas
Energi panas atau kalor adalah energi yang berasal dari panas yang terjadi dari sinar energi matahari atau berasal dari nyala api.  Energi panas dapat menyebabkan benda memuai, mencair, menguap atau terbakar.
2.   Energi Gerak (kinetik)
Energi gerak atau kinetik adalah energi yang dimiliki benda untuk bergerak.  Contohnya air yang mengalir dan angin yang bertiup.

3.   Energi Cahaya
Energi cahaya adalah energi yang ditimbulkan oleh cahaya. Contohnya cahaya matahari yang dikumpulkan lewat lensa cembung dapat memanaskan kertas sampai terbakar.

4.   Energi Bunyi
Energi bunyi adalah energi yang dihasilkan oleh bunyi atau suara. Contohnya bunyi bom, bunyi halilintar, dan bunyi petasan.

5.   Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam suatu benda. Contohnya energi yang terdapat dalam katapel, per atau busur panah yang terenggang.

6.   Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam senyawa-senyawa kimia. Contohnya aki, baterai, dinamo.

7.   Energi Atom
Energi atom adalah energi yang timbul pada reaksi atom saat inti atom dipecah menjadi partikel-partikel lainnya.

8.   Energi Nuklir 
Energi nuklir adalah energi yang tersimpan dalam atom dari unsur-unsur nuklir. Contohnya pada ledakan bom atom.

9.   Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang dihasilkan oleh arus listrik. Contohnya pada generator dan dinamo.

10.            Makanan
Makanan merupakan sumber energi bagi kita. Makanan menyimpan energi dalam bentuk zat kimia.

Pemanfaatan Energi
Indonesia memiliki aneka ragam sumber daya energi dalam jumlah memadai namun tersebar tidak merata. Konsumsi energi tumbuh pesat seiring pertumbuhan penduduk dan ekonomi. Sebagian besar beban konsumsi berada di Jawa, pulau yang membutuhkan banyak energi, namun yang tidak memiliki sumberdayanya sendiri dalam jumlah memadai. Sebaliknya, banyak sumber energi terdapat di tempat ber­pen­duduk sedikit, kegiatan ekonominya belum berkembang serta berjarak cukup jauh dari Jawa.
Mobil pertama ciptaan Henry Ford di Amerika sebenarnya tidak menggunakan bahan bakar fosil. Ketika pada tahun 1896 dia membuat mobil pertamanya, Thin Lizzie, dia menjejalkan etanol ke tangki bahan bakar untuk mesin dua silindernya. Tapi Ford akhirnya harus mengakui bensin menjadi bahan bakar yang jauh lebih murah dan menghasilkan tenaga lebih besar. Ford akhirnya menggunakan bensin dan industrinya menjadi salah satu industri mobil terbesar di dunia.
Efisiensi juga menjadi kata kunci ketika Rudolph Diesel akhirnya juga mengganti bahan bakar minyak kacang untuk mesin berkompresi pertama yang dibuatnya, yang populer dengan sebutan mesin diesel, yang diciptakannya tahun 1893. Itu dilakukan karena bahan bakar fosil lebih murah, lebih bertenaga, dan pasokannya lebih pasti.
Bahan bakar fosil adalah sumber energi yang tidak terkalahkan selama dua abad ini. Kini 80 persen dari pasokan energi dunia disumbang oleh bahan bakar fosil. Enam miliar ton bahan bakar fosil yang kita gali setiap tahun menghasilkan emisi gas rumah kaca. Emisi rumah kaca ini membentuk selimut yang begitu tebal di atmosfer sehingga memerangkap panas matahari di atmosfer dan meningkatkan suhu global.

Jika energi terbarukan yang ramah lingkungan tidak segera dikembangkan secara global, lima tahun lagi dunia akan membutuhkan 99 juta barrel minyak bumi per hari. Itu artinya, kita akan menambah emisi rumah kaca, yang sejak tahun 2004 sudah menyemburkan 27 miliar ton karbon dioksida (CO2) ke atmosfer per tahun.
Penghasil emisi gas rumah kaca terbesar memang bukan kendaraan, melainkan kebutuhan manusia akan listrik yang menyumbang 40 persen dari emisi karbon dioksida di dunia. Sebab sebagian besar pembangkit listrik di dunia menggunakan bahan bakar fosil. Masalahnya, sedikit sekali negara yang sudah mengembangkan sumber energi lain seperti tenaga air, angin, panas matahari, panas bumi, bahkan ombak laut.

Diet karbon
Penghematan listrik baik di rumah, di kantor, di tempat-tempat umum, maupun industri menjadi hal berarti untuk mengurangi pemanasan global. Penataan kota yang lebih ramah lingkungan, penghematan listrik di gedung-gedung, tempat umum, dan perkantoran menjadi hal yang semakin menjadi tuntutan. ”Kita misalnya harus mulai tahu berapa jejak karbon kita. Kita harus paham bagaimana memilih peralatan elektronik yang hemat listrik, mulai dari lampu, alat-alat rumah tangga, AC, televisi, dan peralatan lainnya. Kita juga sudah harus mengenal konsep tentang diet karbon,” ujar Ichiro Suganuma, Presiden Direktur PT Panasonic Indonesia.
Diet karbon sebagai cara menekan emisi rumah kaca bisa dilakukan anggota keluarga di rumah, misalnya dengan memahami jumlah emisi dari setiap peralatan rumah tangga yang dipakai. ”Diet karbon bukan cuma membutuhkan sikap, tapi juga pengetahuan memadai tentang emisi dari setiap kegiatan kita,” ujar Suryopratomo, Direktur Pemberitaan MetroTV.
Seandainya kita mengganti satu lampu pijar saja dengan lampu hemat energi tipe compact fluorescent lamp (CFL) misalnya, kita akan mengurangi emisi setara dengan pembakaran 23 kilogram batu bara selama masa pakainya. Kalau hal ini dilakukan seluruh warga Jakarta misalnya, maka pembakaran jutaan ton batu bara bisa dicegah. ”Penanganan global warming bukan hanya butuh kebijakan pemerintah dan komitmen dunia usaha, tapi juga prakarsa individual di rumah, kantor, atau tempat-tempat umum,” ujar Hanny Soema Di Pradja, CEO Delta Female Indonesia.

Emisi Kendaraan Bermotor
Setelah kebutuhan listrik, penyebar emisi CO2 terbesar adalah asap dari kendaraan, mulai dari mobil, motor, pesawat terbang, atau mesin transportasi lain. Sumbangannya secara total 24 persen dari emisi CO2 dunia. Namun, kendaraan juga mengeluarkan emisi beracun, seperti karbon monoksida, partikel logam, atau asap berbahaya yang mengerikan.
”Pengembangan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan energi yang terbarukan terus kami kembangkan. Bahan bakar biodiesel dari pohon jarak atau mobil berbahan bakar etanol adalah beberapa contoh yang dikembangkan Pertamina,” ujar Basuki Trikora Putra, wakil humas  Pertamina.
Bahaya emisi kendaraan bermotor kini mengancam kita. Jumlah kendaraan bermotor di dunia sudah lebih dari 880 juta unit. Di Indonesia, produksi sepeda motor saja mencapai 4 juta unit per tahun dan akan terus bertambah oleh permintaan yang terus meningkat.
Para pengambil kebijakan di banyak perkotaan juga tidak banyak memberi disinsentif untuk pemilikan kendaraan karena pajak kendaraan adalah pendapatan yang signifikan bagi pemerintah. Mobil hybrid yang diproduksi beberapa pabrikan mobil misalnya, malah dikenakan pajak lebih mahal dibanding mobil konvensional.
Di sisi lain, alternatif sepeda sebagai alat transportasi misalnya, meski banyak dikampanyekan, belum juga menjadi pilihan menarik. ”Kalau saya tinggal di Eropa yang hawanya sejuk mungkin saya mau naik sepeda setiap hari. Tapi kalau di Indonesia yang suhunya panas begini, lalu lintasnya semrawut, perilaku sopirnya ugal-ugalan, polusinya udaranya parah, lajur sepeda tidak ada, buat apa naik sepeda. Sudah capek, tidak sehat, tidak aman pula”. Jawaban yang masuk akal ini, lalu makin membenarkan asumsi bahwa kita semua ikut berkontribusi terhadap ancaman bencana yang akan menimpa kita. Tapi tidakkah sekarang saatnya kita menyadari bahwa masa depan kita tergantung pada pilihan kita sekarang. (Nugroho F Yudho, energi.yang.terus.membakar.bumi). Rabu, 25 November 2009 | 03:30 WIB



Rangkuman


Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Ketika kita berjalan, kita memerlukan energi untuk mengerakkan kaki kita dan menopang tubuh kita. Ketika kita berlari, kita memerlukan energi lebih banyak untuk mengerakkan kaki kita lebih cepat dan menopang tubuh kita.
Manusia perlu makan untuk dapat melakukan aktivitas. Tanpa makan, tubuh kita akan lemah. Makanan adalah sumber energi bagi manusia. Di dalam pencernaan kita, sari-sari makanan diangkut oleh darah untuk diedarakan ke seluruh tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, makan dibakar sehingga kita memiliki energi.
Indonesia memiliki aneka ragam sumber daya energi dalam jumlah memadai namun tersebar tidak merata. Konsumsi energi tumbuh pesat seiring pertumbuhan penduduk dan ekonomi. Sebagian besar beban konsumsi berada di Jawa, pulau yang membutuhkan banyak energi, namun yang tidak memiliki sumberdayanya sendiri dalam jumlah memadai. Sebaliknya, banyak sumber energi terdapat di tempat berpenduduk sedikit, kegiatan ekonominya belum berkembang serta berjarak cukup jauh dari Jawa.
 
 














B.           Kasus/Permasalahan
1.                Tahukah kamu mengapa di pulau Jawa konsumsi energi lebih besar dibandingkan dengan pulau-pulau lain di luar Jawa?













0 comments:

Post a Comment