Sunday, February 23, 2014

BENCANA DAN DAMPAKNYA

Manusia dan alam senantiasa terjadi interaksi aktif, karena alam disediakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kelagsungan hidup manusia di dunia. Lingkungan alam beraktivitas mengikuti siklusnya dan manusia berkewajiban mengelola alam secara bijak. Aktivitas alam ada yang dapat mengancam kehidupan manusia, bila terjadi luar biasa dikenal sebagai bencana alam. Peristiwa alam sebagi bencana juga tidak terlepas campur tangan aktivitas manusia dalam mengelola alam. Pembahasan bab tentang bencana dan dampaknya akan menguraikan beberapa peristiwa alam yang sering sebagai bencana bagi kehidupan, seperti; gunung meletus, tanah longsor, puting beliung, gempa bumi dan tsunami. Kita pelajari tanda-tanda yang diberikan alam untuk meminimalkan kerugian yang lebih besar. Bencana tidak dapat kita tolak, lebih penting bagaimana tindakan perbaikan dari dampak bencana. Pengertian Bencana Bencana adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang menye¬bab¬kan gangguan serius pada masyarakat sehingga menyebabkan kor¬ban jiwa serta kerugian yang meluas pada kehidupan manusia baik dari segi materi, ekonomi maupun lingkungan dan melampaui kemampuan masyarakat tersebut untuk mengatasi menggunakan sumber daya yang mereka miliki. Dari pengertian di atas, bencana merupakan sebuah peristiwa yang terjadi karena bertemunya ancaman dari luar terhadap kehidupan manusia dengan kerentanan, yaitu tingkat kerugian dari elemen tertentu atau serangkaian elemen yang beresiko diperkirakan muncul sebagai akibat dari dampak suatu bahaya bencana. Jadi ketika ancaman berdampak merugikan manusia dan lingkungan, dan tidak adanya kemampuan masyarakat untuk menanggulanginya maka peristiwa itu disebut dengan bencana. Berdasarkan penyebab bahayanya, bencana dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu bencana alam, bencana sosial dan bencana campuran. Bencana alam disebabkan oleh kejadian-kejadian alamiah seperti gempa bumi, tsunami, angin topan, gunung meletus. Bencana sosial atau bencana buatan manusia, yaitu hasil tindakan langsung maupun tidak langsung manusia seperti perang, konflik sosial, terorisme dan kegagalan teknologi. Bencana dapat terjadi karena alam dan aktivitas manusia seka¬li¬gus yang dikenal sebagai bencana campuran atau kompleks, seperti banjir dan kekeringan merupakan peristiwa alam biasa menajdi bencana karena campur tangan manusia melalui penggundulan hutan, perubahan daya guna lahan dll. Bencana yang disebabkan fenomena alam seperti gempa bumi, badai tropis atau letusan gunung berapi menyerangnya tanpa peringatan atau hanya sedikit memberikan peringatan melalui tanda-tanda/sinyal namun dampak yang diakibatkan sangat merugikan aktivitas manusia dan sistem ekonomi.Demikian pula bencana sosial yang tidak secara langsung disengaja, seperti kecelakaan nuklir, kebakaran dikawasan perumahan, kecelakaan industri berlangsung cepat, sehingga sering berdampak kerugian yang sangat besar. Bencana Gempa Bumi Gempa bumi dapat terjadi karena gesekan antar lem¬peng-lempeng atau perge¬ser¬an lempeng di bawah permukaan bumi yang dike¬nal gempa tektonik. Perge¬sekan ini mengeluar¬kan ener¬gi yang luar biasa besar dan menimbulkan goncang¬an di permukaan bumi. Indo¬nesia sangat rawan gem¬pa karena secara geografis ber¬ada dekat dengan lempeng-lempeng yang aktif dan sa¬ling berhubungan satu sa¬ma lain Gempa bumi dapat puladisebabkan aktivitas gunung berapiyang dsebut gempa vulkanik. Wilayah Indonesia yang terdapat gunung berapi aktif sangat rawan terjadi gempa vulkanik.Gempa bumi di Yogyakarta dan Padang salah satu contoh gempa bumi tektonik yang terjadi jauh di kedalaman laut, namun getaran dan kerusakan yang ditimbulkan di permukaan bumi sangat dasyat. Dampak Gempa Bumi Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan sarana seperti bangunan jembatan dan jalan-jalan yang besar dan luas. Gempa juga dapat diikuti bencana alam berbahaya seperti tanah longsor dan tsunami. Korban jiwa biasanya terjadi karena tertimpa bagian-bagian bangunan roboh atau obyek berat lain seperti pohon dan tiang listrik. Orang sering terperangkap dalam bangunan runtuh. Gempa bumi sering diikuti oleh gempa susulan dalam beberapa menit, jam, hari atau bahkan minggu setelah gempa yang pertama, walaupun sering tidak sekuat yang pertama. Ancaman gempa susulan adalah runtuhnya bangunan yang telah goyah dan rusak akibat gempa pertama seperti Gambar 7.1. Tindakan kesiapsiagaan Tindakan kesiapsiagaan adalah merencanakan kegiatan antisipasi menghadapi bencana. Tindakan ini tidak hanya mencakup perencanaan fisik bangunan belaka, melainkan juga kesigapan atau pengambilan sikap cepat dan tepat oleh setiap orang dengan mengetahui apa yang harus dilakukan dan ke mana harus pergi bila situasi darurat terjadi serta tidak panik. Kepanikan pada situasi darurat sering mempertinggi resiko korban ma¬nusia maupun harta. Tindakan kesiapsiagaan masih rendah untuk di¬pa¬hami dan dilatih, biasanya dilakukan secara serentak setelah peristiwa terjadi. Prediksi Gempa bumi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: 1.Prediksi tradisional 1.1.Terdapat goyangan-goyangan halus terhadap bangunan-bangunan 1.2.Binatang dan burung-burung menunjukan gejala yang tidak normal misalnya gelisah 1.3.Air sumur keruh dan berbau tidak enak 2.Prediksi dengan peralatan dan metode ilmiah 2.1.Pengetahuan tentang zona seismic dan daerah beresiko yang dipelajari lewat studi dampak historis dan lempeng tektonik 2.2.Memonitor aktifitas seismic dengan menggunakan seismogram dan instrument lain 2.3.Menggunakan observasi ilmiah dan memonitor tingkat seismic global Beberapa tindakan yang dapat dijadikan pedoman pada saat terjadi gempa bumi adalah: 1.Bila Anda berada dalam bangunan, cari tempat perlindungan, misalnya di bawah meja yang kuat. Hindari jendela dan bagian rumah yang terbuat dari kaca. Gunakan bangku, meja atau perlengkapan rumah tangga yang kuat sebagai perlindungan. 2.Tetap di tempat namun bersiap untuk pindah. Tunggu sampai goncangan berhenti dan aman untuk bergerak. 3.Menjauhlah dari jendela kaca, perapian, kompor atau peralatan rumah tangga yang mungkin akan jatuh. Tetap di dalam untuk menghindari terkena pecahan kaca atau bagian-bagian bangunan. 4.Jika malam hari dan Anda di tempat tidur, jangan lari keluar. Cari tempat yang aman di bawah tempat tidur atau meja yang kuat dan tunggu gempa berhenti. Jika gempa sudah berhenti, periksa anggota keluarga dan carilah tempat yang aman. 5.Ada baiknya kita mempunyai lampu senter dekat tempat tidur. Saat gempa malam hari, alat murah ini sangat berguna untuk menerangi jalan mencari tempat aman, terutama bila listrik padam akibat gempa. Lilin dan lampu gas sangat berbahaya, dan sebaiknya tidak digunakan. 6.Jika Anda berada di tengah keramaian, cari perlindungan. Tetap tenang dan mintalah yang lain untuk tenang juga. Jika sudah aman, berpindahlah ke tempat yang terbuka, jauh dari pepohonan besar atau bangunan. Waspada akan kemungkinan gempa susulan. 7.Jika Anda di luar, cari tempat terbuka, jauh dari bangunan, pohon tinggi dan jaringan listrik. 8.Hindari rekahan akibat gempa yang bisa sangat berbahaya. 9.Jika Anda mengemudi, berhentilah jika aman, tapi tetap dalam mobil. 10.Menjauhlah dari jembatan, jembatan layang atau terowongan. Pindahkan mobil jauh dari lalu lintas. Jangan berhenti dekat pohon tinggi, lampu lalu lintas atau tiang listrik. 11.Jika Anda di pegunungan, dekat dengan lereng atau jurang yang rapuh, waspadalah dengan batu atau tanah longsor yang runtuh akibat gempa. 12.Jika Anda di pantai, segeralah berpindah ke daerah yang tinggi atau berjarak beberapa ratus meter dari pantai. Gempa bumi dapat menye¬bab¬kan tsunami selang beberapa menit atau jam setelah gempa dan menyebabkan kerusakan yang hebat. Bencana Tsunami Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan oleh per¬ge¬ser¬an bumi di dasar laut. Kata tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti “gelombang pelabuhan” karena bencana ini hanya terjadi di wilayah pesisir. Kapan tsunami terjadi? Tsunami bisa terjadi kapan saja, pada saat musim hujan ataupun musim kemarau baik siang maupun malam hari. Dampak yang diakibatkan bencana tsunami sangat luar biasa baik jiwa maupun harta seperti Gambar 7.2. Kerugian besar banyak terjadi karena bencana tsunami yang mendadak dan banyak masyarakat tidak menyadari datangnya bencana serta kekuatan bencana sangat besar. 1.Tindakan kesiapsiagaan Tindakan kesiapsiagaan terhadap bencana tsunami adalah mengenali gejala yang mungkin terjadi. Tanda peringatan akan terjadinya bencana tsunami antara lain adalah: a)Pada umumnya diawali gempa bumi yang sangat kuat, bisa lebih dari 6 skala Richter, berlokasi di bawah laut. Anda dapat merasakan gempa tersebut jika berada dekat dengan pusat gempa. Namun tsunami bisa tetap terjadi meskipun Anda tidak merasakan goncangan. b)Bila Anda menyaksikan permukaan laut turun secara tiba-tiba, waspadalah karena itu tanda gelombang raksasa akan datang (merupakan tanda peringatan datangnya tsunami). c)Hembusan angin berbau air laut yang keras. d)Tsunami adalah rangkaian gelombang, bukan gelombang pertama yang besar dan mengancam, tetapi beberapa saat setelah gelombang pertama akan menyusul gelombang yang jauh lebih besar. e)Bila Anda melihat laut menjadi berwarna gelap atau mendengar suara gemuruh lebih keras dari biasanya, itu dapat berarti gelombang tsunami sedang mendekat (Gambar 7.2). 2.Tindakan saat terjadi tsunami Mengurangi dampak dari tsunami berdasarkan pengalaman atau melihat peristiwa di wilayah lain dapat berupa tindakan preventif dan tindakan saat terjadi tsunami. Secara preventif disarankan untuk menanam tanaman yang mampu menahan gelombang seperti bakau, palem, ketapang, waru, beringin atau jenis lainnya. Ikuti tata guna lahan yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat. Membuat bangunan bertingkat dengan ruang aman di bagian atas, bagian dinding yang lebar usahakan tidak sejajar dengan garis pantai. Hindari bertempat tinggal di daerah tepi pantai yang landai kurang dari 10 meter dari permukaan laut. Berdasarkan penelitian, daerah ini merupakan daerah yang mengalami kerusakan terparah akibat bencana tsunami, badai dan angin ribut. Tindakan saat terjadi tsunami perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip cara penyelamatan diri : a)Bila sedang berada di pantai atau dekat laut dan merasakan bumi bergetar, segera berlari ke tempat yang tinggi dan jauh dari pantai. Naik ke lantai yang lebih tinggi, atap rumah atau memanjat pohon. Tidak perlu menunggu peringatan tsunami. b)Tsunami dapat muncul melalui sungai dekat laut, jadi jangan berada di sekitarnya. c)Selamatkan diri anda, bukan barang anda. d)Jangan hiraukan kerusakan di sekitar, teruslah berlari. e)Jika terseret tsunami, carilah benda terapung yang dapat digunakan sebagai rakit. f)Saling tolong-menolong, ajaklah tetangga tinggal di rumah anda, bila rumah Anda selamat. g)Utamakan anak-anak, wanita hamil, orang jompo dan orang cacat. h)Selamatkan diri melalui jalur evakuasi tsunami ke tempat evakuasi yang sudah disepakati bersama. i)Tetaplah bertahan di daerah ketinggian sampai ada pemberitahuan resmi dari pihak berwenang tentang keadaan aman. j)Jika anda berpegangan pada pohon saat gelombang tsunami ber¬lang¬sung jangan membelakangi arah laut supaya terhindar dari benturan benda benda yang dibawa oleh gelombang. Anda dapat membalikkan badan saat gelombang berbalik arah kembali ke laut. k)Tetap berpegangan kuat hingga gelombang benar-benar reda. 3. Tindakan setelah tsunami Tindakan setelah terjadi bencana adalah sangat penting segera dilakukan untuk menghindari kecelakaan lain akibat kelalaian, seperti tersengat listrik, terperosok, atau tertimpa reruntuhan susulan. Tindakan ini juga sebagai upaya bangkit kembali ke kehidupan baru, oleh karena itu perlu diketahui beberapa hal: a)Hindari instalasi listrik bertegangan tinggi dan laporkan jika menemukan kerusakan kepada PLN. b)Hindari memasuki wilayah kerusakan kecuali setelah dinyatakan aman. c)Jauhi reruntuhan bangunan. d)Laporkan diri ke lembaga pemerintah, lembaga adat atau lembaga keagamaan! e)Upayakan penampungan sendiri kalau memungkinkan. Ajaklah sesa¬ma warga untuk melakukan kegiatan yang positif. Misalnya mengubur jenazah, mengumpulkan benda-benda yang dapat digunakan kembali, sembahyang bersama, dan lain sebagainya. f)Segera melakukan pendataan, tindakan ini akan dapat menolong kita untuk segera bangkit, dan membangun kembali kehidupan. g)Bila diperlukan, carilah bantuan dan bekerjasama dengan sesama serta lembaga pemerintah, adat, keagaamaan atau lembaga swadaya masyarakat. h)Ceritakan tentang bencana ini kepada keluarga, anak, dan teman Anda untuk memberikan pengetahuan yang jelas dan tepat. Ceritakan juga apa yang harus dilakukan bila ada tanda-tanda tsunami akan datang. Bencana Tanah Longsor Tanah longsor ada¬lah runtuhnya tanah seca¬ra tiba-tiba atau per¬ge¬rakan tanah atau bebatuan dalam jum-lah besar secara tiba-tiba atau secara ber¬angsur yang umum¬nya terjadi di daerah terjal dan tidak stabil. Faktor lain yang mem¬pe¬ngaruhi terjadinya bencana ini adalah lereng yang gundul serta kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh. Hujan deras adalah pemicu utama terjadinya tanah longsor (Gambar 7.4), tetapi tanah longsor dapat juga disebabkan oleh gempa atau aktifitas gunung api. Aktivitas manusia bisa menjadi penyebab tanah longsor seperti penambangan tanah, pasir dan batu yang tidak terkendali, pengurangan atau mengubah vegetasi di lereng-lereng dengan tanaman produktif yang tak mampu menahan beban tanah. Gejala umum terjadi bencana longsor antara lain: a)Muncul retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. b)Muncul air secara tiba-tiba dari permukaan tanah di lokasi baru. c)Air sumur di sekitar lereng menjadi keruh. d)Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan seperti Gambar 7.5. Tindakan kesiapsiagaan Tindakan kesiapsiagaan selalu diperlukan terhadap bencana yang mengancam kehidupan kita dengan mempelajari peristiwa yang pernah terjadi, memperhatikan wilayah rawan longsor dan upaya preventif yang dapat mencegah terjadinya longsor. Manusia harus menyadari bahwa tanah dan material lainya yang berada di lereng dapat runtuh dan mengubur manusia, binatang, rumah, kebun, jalan dan semua yang berada di jalur longsornya tanah. Kecepatan luncuran tanah longsor, terutama pada posisi yang terjal, bisa mencapai 75 kilometer per jam. Sulit untuk menyelamatkan diri dari tanah longsor tanpa pertolongan dari luar. Manusia mampu mengeksplotasi alam secara maksimum, namun perlu disadari bahwa alam memiliki kekuatan untuk berbuat sesuai kemauannya. Manusia harus tetap waspada terhadap bencana tanah longsor antara lain memperhatikan wilayah yang rawan terjadi tanah longsor, seperti: a)Pernah terjadi bencana tanah longsor di wilayah tersebut b)Berada pada daerah yang terjal dan gundul c)Merupakan daerah aliran air hujan d)Tanah tebal atau sangat gembur pada lereng yang menerima curah hujan tinggi. Upaya preventif yang dapat dilakukan terhadap ancaman tanah longsor : a)Tidak menebang atau merusak hutan. b)Melakukan penanaman tumbuh-tumbuhan berakar kuat, seperti nimba, bambu, akar wangi, lamtoro, dsb., pada lereng-lereng yang gundul. c)Membuat saluran air hujan. d)Membangun dinding penahan di lereng-lereng yang terjal. e)Memeriksa keadaan tanah secara berkala. f)Mengukur tingkat kederasan hujan. 2. Tindakan terhadap bencana tanah longsor Tindakan cepat bila kita mengalami tanah longsor adalah : a)Tidak panik dan menenangkan keluarga. b)Segera keluar dari daerah longsoran atau aliran reruntuhan/puing ke area yang lebih stabil. c)Bila melarikan diri tidak memungkinkan, lingkarkan tubuh anda seperti bola dengan kuat dan lindungi kepala Anda. Posisi ini akan memberikan perlindungan terbaik untuk badan Anda. Adapun tindakan yang seharusnya kita lakukan setelah bencana tanah longsor terjadi adalah: a)Hindari daerah longsoran, dimana longsor susulan dapat terjadi. b)Periksa korban luka dan korban yang terjebak longsor tanpa langsung memasuki daerah longsoran. c)Bantu arahkan SAR ke lokasi longsor. d)Bantu tetangga yang memerlukan bantuan khususnya anak-anak, orang tua dan orang cacat. e)Dengarkan siaran radio lokal atau televisi untuk informasi keadaan terkini. f)Waspada akan adanya banjir atau aliran reruntuhan setelah longsor. g)Laporkan kerusakan fasilitas umum yang terjadi kepada pihak yang berwenang. h)Periksa kerusakan pondasi rumah dan tanah di sekitar terjadinya longsor. i)Tanami kembali daerah bekas longsor atau daerah di sekitarnya untuk menghindari erosi yang telah merusak lapisan atas tanah yang dapat menyebabkan banjir banding. j)Mintalah nasihat untuk mengevaluasi ancaman dan teknik untuk mengurangi risiko tanah longsor. Rangkuman Bencana adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang menyebabkan gangguan serius pada masyarakat sehingga menyebabkan korban jiwa serta kerugian yang meluas pada kehidupan manusia baik dari segi materi, ekonomi maupun lingkungan dan melampaui kemampuan masyarakat tersebut untuk mengatasi menggunakan sumber daya yang mereka miliki. Berdasarkan penyebab bahayanya, bencana dapat dikate¬gorikan menjadi tiga, yaitu bencana alam, bencana sosial dan bencana campuran. Tindakan yang penting terhadap bencana adalah tindakan kesiap¬siagaan, tindakan pada saat terjadi bencana dan tindakan setelah terjadi bencana. Tindakan-tindakan tersebut penting dipahami oleh masyarakat untuk meminimalkan kerugian yang lebih besar. Tindakan tersebut juga perlu dilatihkan dan dipelajari dari peristiwa yang pernah terjadi atau belajar dari kejadian di wilayah lain. Kasus Peristiwa tabrakan kereta api dan lumpur Lapindo di Sidoarjo termasuk bencana, terhadap kedua bencana tersebut buatlah deskripsi mengenai penyebab, dampak dan tindakan yang selayaknya dilakukan.

0 comments:

Post a Comment