Perkembangan pembangunan kehutanan
pada masa lalu, telah mengubah banyak wajah hutan Indonesia. Kebakaran hutan,
penebangan liar, perladangan berpindah, dan penurunan keragaman hayati adalah
cerita yang melekat pada hutan Indonesia. Fenomena-fenomena tersebut telah
mempengaruhi cerita bangsa dalam kehidupan masyarakat Internasional. Kerusakan
yang terjadi terhadap salah satu ekosistem dapat menimbulkan dampak lanjutan
bagi aliran antar ekosistem maupun ekosistem lain di sekitarnya. Khusus
bagi komunitas bakau/mangrove dan lamun, gangguan yang parah akibat kegiatan
manusia berarti kerusakan dan musnahnya ekosistem. Kerusakan hutan dipicu
oleh kebutuhan manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi
hal-hal yang dapat merusak hutan Indonesia.
Kerusakan Hutan dan Penyebabnya
Hutan merupakan sesuatu yang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan sebagian besar rakyat Indonesia, karena hutan
memberikan sumber kehidupan bagi kita semua. Hutan menghasilkan air dan oksigen
sebagai komponen yang yang sangat diperlukan bagi kehidupan umat manusia.
Demikian juga dengan hasil hutan lainnya memberikan berbagai manfaat bagi
kehidupan masyarakat. Kebutuhan manusia yang semakin banyak dan berkembang, Kerusakan
hutan dipicu oleh sehingga terjadi hal-hal yang dapat merusak hutan Indonesia.
Deskripsi Kerusakan Hutan
Kerusakan
hutan adalah kegiatan pembalakan hutan, merupakan kegiatan yang merusak terhadap
kondisi hutan setelah penebangan, karena di luar dari perencanaan yang telah
ada. Kerusakan hutan Indonesia dipicu oleh tingginya permintaan pasar dunia
terhadap kayu, meluasnya konversi hutan menjadi perkebunan sawit, korupsi dan
tidak ada pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan.
Kerusakan hutan
berdampak negatif dan dan positif. Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan hutan antara lain :
a.
Kerusakan hutan
karena perbuatan manusia secara sengaja.
b.
Kerusakan hutan
karena hewan dan lingkungan.
c.
Kerusakan hutan
karena serangan hama dan penyakit.
Kerusakan
hutan telah menimbulkan perubahan kandungan hara dalam tanah dan hilangnya
lapisan atas tanah yang mendorong erosi permukaan dan membawa hara penting bagi
pertumbuhan tegakan. Terbukanya tajuk iokut menunjang segara habisnya lapisan
atas tanah yang subur dan membawa serasah sebagai pelindung sekaligus simpanan
hara sebelum terjadinya dekomposisi oleh organisme tanah.
Terjadinya kerusakan hutan, apabila
terjadi perubahan yang menganggu fungsi hutan yang berdampak negatif,
misalnya: adanya pembalakan liar (illegal logging) menyebabkan terjadinya
hutan gundul, banjir, tanah longsor, kehidupan masyarakat terganggu akibat
hutan yang jadi tumpuhan hidup dan kehidupannya tidak berarti lagi serta
kesulitan dalam memenuhi ekonominya.
Berbagai Kegiatan Manusia yang Menyebabkan Kerusakan
Hutan
Kerusakan yang
terjadi terhadap salah satu ekosistem dapat menimbulkan dampak lanjutan bagi
aliran antar ekosistem maupun ekosistem lain di sekitarnya. Khusus bagi
komunitas mangrove dan lamun, gangguan yang parah akibat kegiatan manusia
berarti kerusakan dan musnahnya ekosistem. Kerusakan hutan dipicu oleh
kebutuhan manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal
yang dapat merusak hutan Indonesia antara lain:
Penebangan hutan tanpa perhitungan dapat
mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air.
Akibatnya daya
dukung hutan menjadi berkurang. Penebangan hutan akan berakibat pada
kelangsungan daur hidrologi dan menyebabkan humus cepat hilang. Dengan
demikian kemampuan tanah untuk menyimpan air berkurang. Air hujan yang jatuh ke
permukaan tanah akan langsung mengalir, hanya sebagian kecil yang meresap ke
dalam tanah. Tanah hutan yang miring akan tererosi, khususnya pada bagian yang
subur, sehingga menjadi tanah yang tandus. Bila musim penghujan tiba akan
menimbulkan banjir, dan pada musim kemarau mata air menjadi kering karena tidak
ada air tanah.
Penggundulan hutan
dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat lainnya adalah harimau, babi
hutan, ular dan binatang buas lainnya menuju ke permukiman manusia. Dampak lain dari penggundulan hutan yaitu
terjadinya pemanasan global. Padahal tanaman sangat berperan dalam penyerapan
karbon dioksida di udara. Jika pohon-pohon telah ditebangi, maka jumlah karbon
dioksida diudara akan semakin meningkat yang menyebabkan meningkatnya suhu
udara.
Salah satu sebab
utama perusakan hutan adalah penebangan hutan. Banyak tipe kayu yang digunakan
untuk perabotan, lantai, dan konstruksi diambil dari hutan tropis di Afrika,
Asia, dan Amerika Selatan. Dengan membeli produk kayu tertentu, orang-orang di
daerah seperti Amerika Serikat secara langsung membantu perusakan hutan hujan. Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat
merugikan adalah kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk
mengembalikannya menjadi hutan kembali.
Walau penebangan hutan dapat dilakukan dalam
aturan tertentu yang mengurangi kerusakan lingkungan, kebanyakan penebangan
hutan di hutan hujan sangat merusak. Pohon-pohon besar ditebangi dan diseret sepanjang hutan, sementara jalan
akses yang terbuka membuat para petani miskin mengubah hutan menjadi lahan
pertanian. Di Afrika para pekerja penebang hutan menggantungkan diri pada
hewan-hewan sekitar untuk mendapatkan protein. Mereka memburu hewan-hewan liar
seperti gorila, kijang, dan simpanse untuk dimakan.
Kebakaran
hutan
Kerusakan hutan yang paling besar
dan sangat merugikan adalah kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk
mengembalikannya menjadi hutan kembali. Kebakaran
liar, atau juga kebakaran hutan,
kebakaran vegetasi, kebakaran rumput, atau kebakaran semak, adalah sebuah
kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi dapat juga memusnahkan rumah-rumah atau sumber
daya pertanian. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan mansusia, dan pembakaran. Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah
penyebab utama kebakaran hutan besar. Hal-hal yang sering menjadi penyebab
kebakaran hutan antara lain sebagai berikut:
a.
Musim kemarau yang
sangat panjang.
b.
Meninggalkan bekas
api unggun yang membara di hutan.
c.
Pembuatan arang di
hutan.
d.
Membuang puntung
rokok sembarangan di hutan.
Penyebab kebakaran hutan, antara lain:
Ø
Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.
Ø
Aktivitas vulkanis
seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
Ø
Tindakan yang
disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan
pertanian baru dan tindakan vandalisme.
Ø
Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut
kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.
Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lain:
2.
Terbunuhnya satwa
liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya
habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu
daerah turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti.
3.
Menyebabkan banjir
selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim
kemarau.
4.
Kekeringan yang
ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat sungai dan
menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.
5.
Musnahnya bahan
baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini dapat
mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku
dan puluhan ribu pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan.
6.
Meningkatnya
jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker
paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan
anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita
TBC/asma.
Penambangan liar
Aktivitas seperti penambangan
di hutan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Aktivitas penambangan dapat
menimbulkan dampak yang besar, tidak hanya pada kawasan penambangan tapi juga
wilayah disekitarnya, termasuk wilayah hilir dan pesisir dimana limbah penambangan
dialirkan. Tidak hanya itu, sisa-sisa hasil penambangan dapat merusak ekosistem
di dalam hutan dan merusak keseimbangan alam.
Perburuan
liar
Perburuan,
meskipun hanya mengancam sebagian kecil dari spesies yang ada, sangat
berpengaruh kepada keberadaan spesies-spesies yang langka dan mempunyai nilai
ekonomi tinggi. Gajah, kijang kuning (Muntiacus muntjak) dan rusa (Cervus
unicolor) merupakan contoh satwa yang sering diburu orang.
|
Kasus/Permasalahan
1.
Apakah di sekitar
rumahmu terdapat hutan?
2.
Sebutkanlah
jenis-jenis pohon yang ada di hutan itu?
3.
Menurut kamu
apakah hutan di sekitarmu masih baik? Jikalau sudah rusak, sebutkanlah
kerusakannya dan apa penyebabnya!
0 comments:
Post a Comment