Tuesday, February 25, 2014

TANAH DAN LAHAN BAGI KEHIDUPAN KITA



Pengertian Degradasi Lahan

Degradasi adalah penurunan mutu atau kemerosotan kedudukan (Daryanto, 1997). Sedangkan degradasi lahan adalah penurunan atau kemerosotan mutu lahan sebagai akibat perilaku manusia atau aktivitas alam, sehingga kondisi tahan menjadi lebih buruk dibanding dengan kondisi sebelumnya. Dengan demikian degradasi lahan harus  dicegah agar tanah tidak mengalami kerusakan dan manusia mengalami kerugian karena tidak dapat memanfaatkan lahan untuk menunjang kehidupannya.
Lahan adalah bagian dari bentang alam yang ada di permukaan bumi yang mencakup keseluruhan  dari fisik permukan bumi meliputi: udara, relief, tanah, hidrosfer/air, tumbuhan serta aktivitas manusia padanya. (Zuidam, 1979). Dengan demikian maka tanah, sungai, danau atau waduk, tum­buhan dan jenis penggunaan tanah termasuk sebagai komponen-komponen lahan. Komponen lahan ini dapat mengalami kerusakan atau degradasi. Degradasi lahan dapat terjadi pada aspek fisik, kimia, dan biologi.
1.    Degradasi Fisik
Degradasi fisik berarti secara fisik tanah mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi seperti sediakala. Beberapa contoh kerusakan fisik yang terjadi pada tanah adalah:
a)  Kepadatan Tanah
b)  Tekstur Tanah
c)  Struktur Tanah
d)  Porositas Tanah
e)  Konsistensi/Kelekatan

2.   Degradasi Kimiawi
Degradasi kimiawi berarti secara kimiawi tanah mengalami perubahan ke arah lebih buruk, sehingga tanah menjadi rusak dan tidak dapat berfungsi seperti sediakala. Beberapa contoh kerusakan kimiawi yang terjadi pada tanah dapat berupa:
a)  Penurunan Unsur Hara Makro
b)  Penurunan Unsur Hara Mikro
c)  Kehilangan Ion-ion
d)  Terbentuknya Senyawa Racun  

3.   Degradasi Biologi  
Secara biologi di dalam tanah terdiri dari binatang dan tumbuhan. Tumbuhan meliputi tumbuhan makro, meso, dan mikro. Contoh masing-masing kelompok tumbuhan adalah:
a)  Tumbuhan Makro
Tumbuhan di tanah yang tergolong tumbuhan makro adalah pohon mangga, durian, dll.
b)  Tumbuhan Meso: semak, perdu, rumput
c)  Tumbuhan Mikro; bakteri, jamur
Demikian juga binatang meliputi binatang makro, meso, dan mikro. Contoh masing-masing kelompok binatang tersebut adalah:
a)  Binatang Makro: gajah, harimau, sapi, dll
b)  Binatang Meso: tikus, kelinci, dll
c)  Binatang Mikro: jazad-jazad renik dalam tanah
Degradasi biologi berarti secara biologi tanah telah mengalami kerusakan. Dalam hal ini unsur-unsur biologi seperti tumbuhan dan binatang yang terdapat dalam tanah telah rusak dan hilang. Oleh karena kondisi biologi dapat menciptakan sifat tanah yang ideal/subur, maka pada tanah yang kehilangan unsur biologinya menjadi rusak dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan faktor-faktor yang menye­bab­kan degradasi adalah berkurang dan hilangnya nutrisi, dan erosi tanah (IBSRAM, 1994, dalam Chen, 1998).  

faktor penyebab degradasi
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi lahan/tanah meliputi faktor yang bersifat merusak secara fisik dan faktor yang merusak secara kimiawi dan biologi. Sebagai salah satu faktor penyebab degradasi, erosi tanah oleh air dan angin merupakan bentuk terpenting dari degradasi (Chen, 1998). Menurut Suripin (2001), erosi tanah merupakan suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin.  Limpasan permukaan sebagai faktor pemicu utama erosi, pada akhirnya berakibat pada terjadinya degradasi lahan.
Degradasi lahan yang terjadi akibat aktivitas manusia  dapat berupa penurunan kualitas tanah. Menurut Meneg KLH (1991) beberapa aktivitas manusia yang dapat menurunkan kualitas tanah adalah:
(1) Usaha tani tanaman semusim terutama di daerah yang lerengnya miring, yang tidak dibarengi dengan usaha konservasi tanah dan air akan berdampak pada terjadinya erosi dan pengangkutan bahan organik, sehingga meng­aki­bat­kan terjadinya lahan kritis, (2) Perladangan berpindah, yang mengubah hutan menjadi lahan pertanian, jika lahan tersebut berubah menjadi alang-alang akan menurunkan kualitas lingkungan,
(3) Penggembalaan berlebihan, yang melampaui kapasitas lahannya mengakibatkan rumput tidak sempat tumbuh sehingga menimbulkan tanah gundul (penggurunan),
(4) Penempatan permukiman transmigrasi, yang tidak tidak memiliki kesesuaian lahan akan berkembang menjadi lingkungan yang berkualitas buruk, tidak produktif, dan menyengsarakan transmigran,
(5) Pembukaan lahan secara serampangan, dapat menyebabkan pemadatan tanah sehingga menurunkan infiltrasi, meningkatkan limpasan, dan memicu terjadinya erosi,
(6) Cara pengelolaan bahan organik, pengangkutan dan pembakaran limbah pertanian dapat menurunkan kadar bahan organik. Hal ini dapat menyebabkan memburuknya sifat fisik dan erodibilitas tanah,
(7) Perubahan tata guna lahan, dapat merubah kualitas tanah dan lingkungan, misalnya peningkatan erosi dan menurunnya kesuburan/ produktivitas tanah, dan
(8)  Penambangan bahan galian yang dilakukan secara besar-besaran yang berbenturan dengan kepentingan permukim­an, pertanian, dan kehutanan dapat menimbulkan masalah lingkungan.
 
Dampak Degradasi Lahan

Degradasi tanah dapat berdampak pada menurunnya kualitas/mutu tanah. Kualitas tanah tidak lain adalah kapasitas tanah sesuai fungsinya (Karlen et al, 1996). Apabila kapasitas fungsi tanah sudah mengalami penurunan dan tidak dapat berfungsi seperti sediakala, maka tanah tersebut telah mengalami degradasi. Kualitas tanah adalah gabungan dari sifat fisik, kimia, dan biologi yang menentukan pertumbuhan tanaman, mengatur dan membagi aliran air pada lingkungan, dan sebagai filter lingkungan yang efektif (Larson dan Pierce, 1996). Sedangkan menurut Utomo (2000), Kualitas tanah merupakan kemampuan suatu tanah, di dalam batas-batas lingkungannya, untuk berfungsi dalam kapasitasnya menghasilkan produk biologi secara berkesinambungan, mengatur tata air dan aliran larutan, memelihara dan memperbaiki kualitas lingkungan untuk kesehatan dan kenyamanan hidup manusia dan hewan.
Salah satu bentuk degradasi tanah dapat berupa perubahan sifat biofisik tanah. Perubahan sifat biofisik tanah terjadi karena perubahan penggunaan lahan. Hal ini disebabkan setiap perubahan penggunaan lahan selalu diikuti dengan perubahan penutup lahan (vegetasi). Oleh karena  setiap jenis vegetasi memiliki sistem perakaran yang berbeda (Winanti, 1996), maka ketika vegetasi penutup lahan berubah maka sifat biofisik tanah juga akan berubah. Terkait dengan perubahan sifat biofisik tanah ini Liedloff (2003) menyatakan bahwa  perubahan penutupan lahan dapat mempengaruhi aktivitas makro-invertebrata dalam tanah. Peru­bahan penggunaan lahan dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan tanah permukaan berupa penurunan bahan organik, jumlah ruang pori, dan ketebalan. Pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap sifat biofisik tanah dapat mengganggu karakteristik hidrologi lahan di kota.
Perubahan penggunaan lahan cenderung menurunkan jumlah resap­an air hujan di kota. Menurunnya resapan air dikarenakan dikonversi lahan terbuka bervegetasi menjadi lahan terbangun  dapat meminimalkan resapan air hujan ke dalam tanah. Hal ini terjadi karena tanaman  secara efektif dapat mengabsobsi air hujan   untuk mempertahankan laju infiltrasi; bahkan vegetasi dapat meningkatkan laju infiltrasi (Schwab, 1997). Dengan demikian pada kota yang sudah berkembang pesat, resapan air hujan ke dalam tanah cenderung kecil.  Sebagai contoh, Pada tahun 1990 nilai koefisien resapan beberapa kota di Jawa Barat adalah Kota Bandung sebesar 17 %, Bogor sebesar 17,3 %, dan Tangerang sebesar 15 % (Asdak, 2002). Sejalan dengan pesatnya perkembangan fisik kota, saat ini penurunan resapan air juga terjadi di hampir semua kota di Indonesia.







Rangkuman

          Degradasi lahan/tanah adalah penurunan atau kemerosotan mutu tanah sebagai akibat perilaku manusia atau aktivitas alam, sehingga kondisi tanah menjadi lebih buruk dibanding  dengan kondisi sebelumnya. Penurunan mutu tanah dapat terjadi secara fisik, kimia, maupun biologi. Degradasi lahan/tanah terjadi karena aktivitas manusia dalam pemanfaatan lahan. Tenaga air dan angin merupakan energi yang dapat merusak tanah sehingga terjadi degradasi lahan/tanah. Degradasi lahan berdampak pada kerusakan lahan sehingga lahan tidak dapat berfungsi seperti sediakala. Dampak kerusakan dapat berupa penurunan kesuburan tanah, kemampuan menahan dan meresapkan air, dan daya dukung lingkungan.
     
Kasus/Permasalahan

1.    Apakah degradasi lahan sudah terjadi di tempat tinggal dan sekolahmu? Jelaskan!
2.   Sebutkan macam-macam degradasi lahan yang terjadi tersebut!
3.   Apa faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi lahan tersebut?
4.   Apa dampak dari degradasi lahan tersebut?
5.   Apa dampaknya jika hutan digunduli?
6.   Bagaimana cara mencegah terjadinya degradasi lahan?
7.   Apa bedanya lahan sawah dan pekarangan?
8.   Apa yang dimaksud dengan lahan kritis?
9.   Apa yang dimaksud lahan tidur?
10. Apa yang dimaksud dengan lahan produktif?

0 comments:

Post a Comment