Alam
mempunyai kemampuan untuk membuat suatu keseimbangan. Terdapat hubungan yang
harmoni antara kehidupan alam dengan makhluk hidup yang tinggal di bumi beserta
seluruh potensi alam di dalam menjaga suatu hubungan yang seimbang. Secara
alami, di bumi ini telah tercipta suatu sistem yang mengatur kehidupan sehingga
potensi negatif yang dapat timbul baik karena kegiatan alam atau makhluk di
dalamnya dapat diminimalisasi sehingga tidak merusak bumi beserta kehidupan di
dalamnya.
Contoh
yang sederhana bumi di dalam menjaga sistem yang seimbang adalah pemanfaatan
gas karbondioksida oleh tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, gas CO2
diperlukan oleh tumbuhan yang berklorofil untuk diolah menjadi sumber makanan
dan energi bagi tumbuhan, dimana dalam reaksinya juga akan dihasilkan gas
oksigen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk bernafas. Bisa
dibayangkan betapa sempurnanya sistem alam yang telah terbentuk. Sebenarnya
Tuhan Yang Maha Esa telah mengatur bumi dan seisinya untuk seimbang sehingga
bumi ini tidak rusak.
Lingkungan
mempunyai kemampuan membersihkan diri secara alami, yang disebut dengan daya
dukung lingkungan. Sebagai contoh adalah hujan sebagai sistem pembersih alami.
Dengan adanya hujan, kadar zat yang masuk ke udara mengalami pengenceran dan
selanjutnya zat tersebut masuk ke dalam tanah dan air. Hujan membuat udara
menjadi terbebas dari polutan sehingga kualitas udara menjadi baik kembali dan
dapat digunakan lagi sebagaimana mestinya (self purification). Sedangkan di dalam tanah, zat yang terbawa oleh
hujan menjadi sumber nutrisi bagi tanah dan tanaman yang ada. Demikian pula di
dalam air, zat yang masuk menjadi nutrisi bagi hewan dan tumbuhan yang hidup di
air. Namun, yang terjadi saat ini adalah jumlah zat yang masuk udara terlalu
berlebihan hingga alam tidak mampu untuk menetralisir atau mengurangi kadar
zat yang ada, sehingga bersifat merusak atau terjadi pencemaran lingkungan.
Salah
satu penyebab terjadinya ketidakseimbangan alam, adalah disebabkan oleh
faktor manusia. Manusia dengan kemampuan yang dimiliki yaitu kemampuan akal
berpikirnya berusaha untuk meningkatkan taraf kehidupannya menjadi kehidupan
yang lebih baik dan mudah untuk dijalani. Berbagai teknologi telah dikembangkan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia selalu berpikir mencari cara
yang paling mudah untuk digunakan dalam mendukung kehidupan di bumi ini. Berbagai
teknologi telah dikembangkan untuk kehidupan manusia. Banyak kemudahan yang
dapat kita rasakan dengan adanya kemajuan bidang teknologi. Sebagai contoh,
semakin majunya alat transportasi. Sebelum ada mesin alat transportasi, manusia
dalam menempuh perjalanan menggunakan jasa hewan sebagai alat transportasi.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga mencapai tujuan dengan menggunakan
hewan? Bisa berhari-hari, bahkan bisa berbulan-bulan waktu yang dibutuhkan
untuk sampai ke tempat tujuan. Saat ini, hal tersebut dapat diatasi, dengan
adanya alat transportasi maka untuk sampai ke tempat tujuan tidak memerlukan
waktu yang lama lagi.
Banyak
kemajuan teknologi yang dapat kita rasakan dampak positifnya, namun di pihak
lain kemajuan tersebut juga menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif dari
perkembangan teknologi tersebut adalah munculnya peristiwa pencemaran. Selama
ini manusia hanya mengembangkan teknologi, tetapi tidak memikirkan akibat
samping yang ditimbulkan dari kemajuan teknologi tersebut. Maraknya kasus-kasus
pencemaran dan dampak yang ditimbulkannya membuat manusia mulai peduli terhadap
lingkungan dan mencari cara mengurangi penyebab terjadinya pencemaran, serta
memikirkan cara bagaimana mengatasi dampak yang telah timbul.
A.
Ancaman Manusia terhadap Lingkungan Udara
Udara
atau atmosfer mempunyai kemampuan mengatur dan mengendalikan diri terhadap
masuknya setiap zat pencemar (polutan) ke dalamnya. Namun, udara juga mempunyai
keterbatasan dalam menerima masuknya polutan, sehingga kelebihan kadar polutan
memungkinkan terjadinya dampak negatif terhadap kualitas udara. Udara dapat
menurun kualitasnya, sehingga dapat menyebabkan gangguan terhadap makhluk hidup
dan lingkungan. Lebih lanjut, masuknya polutan-polutan ke dalam udara akan
menyebabkan perubahan tingkah laku udara sehingga memungkinkan terjadinya
perubahan iklim secara lokal maupun global.
Sumber pencemaran dapat berasal dari
aktivitas alam dan aktivitas manusia. Pencemaran alami dapat berasal dari
letusan gunung atau kebakaran hutan akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
Pencemaran tersebut tidak dapat kita hindari. Dampak yang ditimbulkan dari peristiwa
alam tersebut memberikan dampak positif dan negatif. Misalnya, dampak positif
dari letusan gunung berapi adalah lahar yang sudah mendingin membawa nutrisi
bagi tanah yang ada di sekitarnya. Namun, dampak negatifnya adalah terjadi
pencemaran udara akibat masuknya zat hasil letusan gunung ke dalam udara. Kadar
yang meningkat akan menyebabkan udara menjadi kotor dan tidak sesuai dengan
peruntukkannya.
Sumber terbesar terjadinya
pencemaran udara adalah disebabkan aktivitas manusia yang semakin hari semakin
meningkat. Jumlah penduduk yang semakin bertambah banyak, kemajuan teknologi,
lalu lintas yang semakin padat, sangat mempengaruhi kualitas udara terutama di
daerah perkotaan dan daerah industri. Tuntutan dan gaya hidup manusia di
perkotaan dan aktivitas perekonomian yang tinggi, juga menjadi faktor yang
mendorong terjadinya pencemaran udara. Berbagai aktivitas manusia tersebut
menyebabkan pencemaran menjadi sesuatu yang sulit untuk dihindari.
Aktivitas
manusia terjadi karena tuntutan jaman dan kemajuan teknologi. Pola hidup yang
menuntut serba cepat dan instant menjadikan ancaman tersendiri bagi lingkungan
hidup. Perbuatan manusia yang diperngaruhi oleh gaya hidup dan perkembangan
teknologi memicu terjadinya pencemaran. Semakin bertambahnya jumlah penduduk,
berarti juga mendorong peningkatan kebutuhan hidup.
Dewasa ini, manusia cenderung
bertindak dan berperilaku semaunya tanpa memperhatikan kelangsungan hidup
makhluk lain disekitarnya. Asal kebutuhan hidup terpenuhi dengan adanya
berbagai kemudahan yang diperoleh, menyebabkan manusia bertindak lalai. Meski
tidak semua manusia bertingkah semaunya, namun segelintir orang yang sadar
terhadap lingkungannya, jumlahnya jauh lebih kecil jika dibandingkan mereka
yang ikut andil merusak lingkungan. Banyak perbuatan manusia yang semula
didasarkan karena tuntutan jaman, telah berubah menjadi sesuatu yang bersifat
mengancam terhadap keberlangsungan hidup di alam.
Perbuatan
manusia yang dapat mengancam lingkungan dapat berasal dari berbagai jenis
aktivitas manusia. Dari pola hidup secara individual, kebiasaan masyarakat atau
golongan, dapat menjadi ancaman meningkatnya pencemaran. Bahkan banyak pula
pabrik dan industri yang juga menjadi penyumbang terjadinya pencemaran. Meski
dari pihak pemerintah telah menetapkan suatu peraturan yang cukup ketat untuk
mengurangi sumber pencemar, namun masih banyak industri yang melanggar
peraturan tersebut. Dengan alasan keterbatasan dana dan alat, pabrik tidak
cukup mempunyai alat untuk meminimalkan emisi gas buang yang dihasilkan dari
proses produksi.
Apabila tidak ada kontrol yang pasti
dan bersifat mengikat, maka dapat dipastikan bahwa perbuatan manusia akan
semakin memperparah pencemaran yang telah ada. Beberapa perbuatan manusia yang menjadi ancaman bagi kelestarian
lingkungan antara lain dari segi pemakaian kosmetik. Pemakaian deodorant atau hairspray yang mengandung CFC dapat
menyebabkan penipisan lapisan ozon. Senyawa CFC (kloro fluoro karbon) berfungsi
sebagai zat pendorong atau zat alir dalam hairspray
atau deodoran. CFC digunakan karena murah harganya, sehingga dapat menghemat
biaya produksi. CFC bersifat ringan maka dapat naik ke lapisan stratosfer
dimana terdapat lapisan ozon berada. CFC akan menyerang ozon, sehingga jumlah
ozon di lapisan stratosfer semakin lama semakin berkurang, yang menyebabkan
terjadinya lubang ozon. Untuk mencegah hal tersebut saat ini telah banyak
dikurangi produk kosmetik yang mengandung CFC.
Demikian pula untuk lemari es atau AC (air conditioner), senyawa CFC digunakan sebagai zat pendingin. Dewasa
ini, CFC sebagai pengisi Freon telah dilarang penggunaannya dan telah diganti
dengan berbagai teknologi yang lebih ramah lingkungan seperti teknologi
plasma.
Perbuatan
manusia yang mengancam kelestarian lingkungan ini terjadi secara bersamaan, dan
dampak yang ditimbulkan juga terjadi secara cepat. Perbuatan tersebut dapat
dilakukan secara individual, golongan, atau oleh suatu instansi. Merokok yang
dilakukan secara perseorangan, namun dapat dilakukan oleh banyak orang, akan
menimbulkan gangguan kesehatan baik pada perokok aktif (orang yang melakukan)
maupun pada perokok pasif (orang di sekitarnya).
Penggunaan kendaraan bermotor,
kegiatan industri, penggunaan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan (misal
bensin yang mengandung timbal), jalan raya yang sempit berakibat terhadap
macetnya lalu lintas, dan asap rumah tangga juga menjadi ancaman terjadinya
pencemaran lingkungan. Pembakaran sampah yang dilakukan sebagai usaha untuk
mengurangi timbunan sampah justru akan membawa masalah pencemaran yang
baru. Penimbunan sampah sendiri harus dicari solusinya supaya tidak menimbulkan
masalah, karena tumpukan sampah merupakan sumber penyakit dan menyebabkan
pencemaran udara karena bau yang ditimbulkannya. Beberapa barang yang telah
menjadi sampah dapat diolah dan dilakukan daur ulang untuk mengurangi
terjadinya tumpukan sampah. Dengan menggunakan teknik yang benar, pengolahan
sampah tidak menimbulkan masalah pencemaran udara.
Polutan-polutan yang masuk ke udara
semakin bertambah juga dapat disebabkan jumlah tumbuhan yang mempunyai
kemampuan menyerap polutan berbahaya tersebut semakin berkurang. Tumbuhan yang
dapat berfungsi memproduksi gas oksigen; menyerap debu, partikel (logam
Pb), dan gas seperti CO2 dan SO2; mengurangi bau; dan
meredam suara, jumlahnya semakin sedikit akibat ulah manusia. Pembangunan pusat
perbelanjaan di perkotaan saat ini banyak yang tidak memperhatikan lingkungan
sekitarnya. Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) yang telah dilakukan terkesan
hanya sebagai formalitas untuk mendirikan bangunan, tanpa ada kesadaran dari
pihak yang berkepentingan. Pengurangan tumbuhan di perkotaan ini tidak diikuti
upaya penghijauan, sehingga di kota kecenderungan untuk terjadinya pencemaran
udara lebih besar dibandingkan di daerah pedesaan.
Penebangan hutan secara liar akan
mengurangi jumlah flora yang berfungsi sabagai paru-paru dunia. Penggundulan
hutan secara illegal akan mengurangi sumber produksi oksigen. Pembakaran hutan
yang dilakukan secara sengaja untuk tujuan membuka lahan akan menimbulkan asap
dalam jumlah yang berlebihan. Apabila terdapat zat oksidan seperti ozon, maka
akan timbul kabut asap yang sangat mengganggu kesehatan. Masalah kabut asap
dapat menjadi masalah yang pelik, karena kabut asap dapat terbawa angin,
kemudian mencemari daerah sekitarnya. Seperti halnya kasus kabut asap yang
terjadi di Riau dan Kalimantan, Negara Malaysia ikut terkena dampak dari
terjadinya kabut asap.
Perbuatan-perbuatan
manusia akan terus mengancam kelestarian lingkungan dan menjadi penyebab
meningkatnya pencemaran, apabila tidak ada upaya-upaya untuk mencegah
pencemaran tersebut terjadi. Upaya penanggulangan dimaksudkan supaya
pencemaran tidak semakin meningkat dan dapat mengurangi dampak yang timbul dari
pencemaran. Penanggulangan tersebut harus dilakukan oleh semua pihak baik
individu, golongan, masyarakat, instansi, dan pemerintah. Diperlukan suatu kesadaran dan kepedulian dari
semua pihak terhadap kelestarian lingkungan sekitarnya. Semua pihak harus
berperan aktif di dalam upaya pencegahan tersebut. Gambar berikut adalah sumber
dan proses terjadinya pencemaran udara, serta kondisi udara di beberapa kota di
Indonesia.
Rangkuman
Perbuatan manusia dapat menjadi
ancaman yang serius terhadap lingkungan. Perbuatan manusia dapat menimbulkan
pencemaran udara. Apabila tidak ada upaya untuk mengurangi sumber pencemaran
yang sebagian besar bersumber dari ulah manusia, bisa dipastikan bumi ini akan
rusak akibat ulah manusia sendiri. Diperlukan suatu kesadaran dan kepedulian
lingkungan dari semua pihak untuk mengurangi pencemaran yang telah ada dan
dibutuhkan upaya-upaya untuk menanggulangi dampak akibat terjadinya pencemaran
udara.
Kasus/Permasalahan
1.
Apakah yang menjadi sumber pencemar udara?
2.
Apa sajakah jenis partikel pencemar udara?
3.
Dapatkah emisi gas buang diperkecil? Jelaskan.
4.
Bagaimanakah cara mengetahui terjadinya pencemaran udara?
0 comments:
Post a Comment